Powered By Blogger

Kamis, 11 Agustus 2011

Education 1:kenapa Yahudi pintar?

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama.
Stephen menulis dari pengamatan langsung.
Setelah berada 3 tahun di Israel karena
menjalani housemanship dibeberapa rumah
sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa
hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi
Pintar?” Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember
1980, Stephen sedang menghitung hari untuk
pulang ke California, terlintas di benaknya,
apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa
tuhan memberi kelebihan kepada mereka?
Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk
Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis
ini memakan waktu hampir delapan tahun.
Karena harus mengumpulkan data-data yang
setepat mungkin. Marilah kita mulai dengan persiapan awal
melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui
sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan
sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu
dan bapak akan membeli buku matematika
dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya
yang mengandung sering membawa buku
matematika dan bertanya beberapa soal
yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan
Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak
kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya
yang masih di kandungan, saya sedang
melatih otaknya, semoga ia menjadi
jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk
mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa
jenuh si calon ibu mengerjakan latihan
matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara
makan. Sejak awal mengandung dia suka
sekali memakan kacang badam dan korma
bersama susu. Tengah hari makanan
utamanya roti dan ikan tanpa kepala
bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan
sungguh baik untuk perkembangan otak dan
kepala ikan mengandungi kimia yang tidak
baik yang dapat merusak perkembangan dan
penumbuhan otak anak didalam kandungan.
Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban
untuk ibu yang sedang mengandung
mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam
bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen
menceritakan, “Perhatian utama saya
adalah menu mereka. Pada setiap undangan
yang sama saya perhatikan, mereka gemar
sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet) ,”
ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada
daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di
satu meja. Menurut keluarga Yahudi,
campuran daging dan ikan tak bagus
dimakan bersama. Salad dan kacang, harus,
terutama kacang badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan
dahulu sebelum hidangan utama. Jangan
terperanjat jika Anda diundang ke rumah
Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan
dahulu. Menurut mereka, dengan memakan
hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan
menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk
memahami pelajaran di sekolah. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda
diundang makan dirumah Yahudi, jangan
sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka
akan menyuruh Anda keluar dari rumah
mereka. Menyuruh Anda merokok di luar
rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel,
penelitian menunjukkan nikotin dapat
merusakkan sel utama pada otak manusia
dan akan melekat pada gen. Artinya,
keturunan perokok bakal membawa
generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA
Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah
mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka
sangat memperhatikan makanan, makanan
awal adalah buah buahan bersama kacang
badam, diikuti dengan menelan pil minyak
ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak
Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka
memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan
Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih
bermain piano dan biola. Ini adalah suatu
kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan
memahami not dapat meningkatkan IQ.
Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik
dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum
Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak
Yahudi akan diajar matematika berbasis
perniagaan. Pelajaran IPA sangat
diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen,
“Perbandingan dengan anak anak di
California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di
tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari
pelajaran tadi olahraga juga menjadi
kewajiban bagi mereka. Olahraga yang
diutamakan adalah memanah, menembak
dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen,
memanah dan menembak dapat melatih otak
fokus. Disamping itu menembak bagian dari
persiapan untuk membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah
tinggi (menengah). Di sini murid-murid
digojlok dengan pelajaran sains. Mereka
didorong untuk menciptakan produk. Meski
proyek mereka kadangkala kelihatannya
lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa
senjata, medis dan teknik. Ide itu akan
dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas
ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat
mereka begitu agresif dan seriusnya mereka
belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas,
mahasiswa diharuskan mengerjakan
proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10
pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan
sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan pada teori Stephen adalah,
melahirkan anak dan keturunan yang cerdas
adalah keharusan. Tentunya bukan perkara
yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu
proses, melewati beberapa generasi
mungkin? Kabar lain tentang bagaimana pendidikan
anak adalah dari saudara kita di Palestina.
Mengapa Israel mengincar anak-anak
Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi
militer Israel yang biadab dari 27 Desember
2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur
Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga
minggu, jumlah korban tewas akibat
holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300
orang lebih. Hampir setengah darinya adalah
anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang
tidak punya nurani, target anak-anak
bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu,
sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya,
pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500
anak-anak Palestina yang sudah hafidz al- Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran
ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi.
“Jika dalam usia semuda itu mereka sudah
menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi
mereka akan jadi seperti apa?” demikian
pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.. Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para
penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang
diblokade dari segala arah oleh Israel
menjadikan mereka terus intens
berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada
main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk
menjadi para penghafal yang masih begitu
belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah,
sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah
syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut
entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma
masalah giliran. Sekarang Palestina dan
besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana
perbandingan perhatian pemerintah
Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat
adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil
sederhana saja, Rokok. Singapura selain
menerapkan aturan yang ketat tentang
rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan
generasi “Goblok!” kata Goblok bukan
dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen
Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui
beberapa bukti menyokong teori ini.
“Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda
berada, dari restoran, teater, kebun bunga
hingga ke musium, hidung Anda akan segera
mencium bau asak rokok! Berapa harga
rokok? Cuma US$ .70cts !!! “Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah
jutaan orang berapa banyak universitas?
Hasil apakah yang dapat dibanggakan?
Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka
dapat berbahasa selain dari bahasa mereka
sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga
berapakah kedudukan mereka di
pertandingan matematika sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok? Anda
fikirlah sendiri?” http://sabili. co.id/ SEBUAH BAHAN RENUNGAN BAGI KITA SEMUA.
SEMOGA KITA SADAR APA YANG TELAH ,
SEDANG DAN KE DEPAN YANG AKAN KITA
LAKUKAN….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar