Powered By Blogger

Kamis, 11 Agustus 2011

Jurnal 5: He's weird!

Jadi, dua orang bersaudara itu duduk di angkot. Kali ini, angkotnya berwarna putih susu. Di bandung, angkot warna itu jurusan stasion-lembang. Naah...kalau kalian tau Bandung dan tau SMPN 12 bandung, maka disanaah si kembar bersaudara itu naik angkot yang aku tumpangi. Satu dari mereka, sekaligus menjadi pria tampan pertama yang kulihat dibulan Agustus ini, memakai jaket merah, seragam putih abu tentunya, dan tangan kanannya membawa jaket hijau lumut. Yang pertama kulihat adalah matanya, matanya biasa seperti rata-rata orang indonesia, hitam gelap. Tapi entah kenapa, aku kira ada yang berbeda dengan mata anak SMA itu. Menarik. Alisnya dengan mata dan bulu matanya nempel diwajah dengan serasi. Akis hitam tebal lelaki itu cocok sekali buat mempertegas matanya. Diam-diam, aku sudah memberikan angka 85 padanya. Aku memalingkan muka. Mataku beralih kesaudara kembarnya yang memakai jaket kuning cerah dan tangannya ( Lagi-lagi) membwa jaket pula! Oh tuhan! Hari ini panas sekali, dan sepertinya.. si kembar kuning yang satu ini berbiat sekali untuk mendobel jaket mereka. Entah apa alasannya. Mungkinkah cuacanya dingin dikulit mereka? Tidak! sama sekali tidak. aku saja yang tidak pakai jaketapapun, hanya menggunakan seragam putih abuku, kepanansans etengah mati dan rasanya bada sudah bermandikan keringat bau. Ditambah, usaha pemutihan kulitku selama libur 3 bulan sejak selesai UN kelaas 9, hancur sudah! Kulitku berubah cokelat seperti duluuuu kalaaa. Luluran dan handbody tidak mempan melwan sengatan matahari yang membuat parasku tidak kalah buruk. Sungguh! Aku menutupi wajahku setelah kulihat wajahku sendiri lewat kaca spion angkot yang kutumpangi. Memalukan! Memalukan untuk berada dalam kondisi tolol (menenteng dua buah sepatu olahraga hitam-tas hitam super gemuk karena isinya yang sudah tak tertolong-kerudungku yang sudah miring sana sini-dan juga bajuku yang kusut sana-sini-serta wajah yang sama sekali tidak dibilang cantik, atau tidak usah cantik, sekadar bagus pu kategori wajahku masih jauuuuhh sekali)

Jadi, setelah kupikir aku ada;ah gadis terjelek diangkot itu, dan juga aneh sebetulnya, takdir berkata lain. mereka, tepatnya lelaki pertama yang kulihat, bertingkah aneh di angkot! ia melingkarkan jaketnya sampai menutupi wajah dan rambutnya , seperti orang stress! Poinku turun satu demi satu sampai ke angka 65! Tidak mau kalah, si kuning juga ikut melakukan hal bodoh, betul kataku, dia mendobel jaket sekaligus dibawah panas matahri yang sangat sangat menyengat! Si kembar hanya diam, tetapi dapat kulihat (setelah lelaki pertama yang kulihat) memberi celah bagi hidungnya untuk bernapas, dia menggerak-gerakan hidungnya, tanpa bantuan apapun! Tapa tangan tanpa gerakan saraf hidung paksaan! si hidung bergerak-gerak,kembang kempis, diikuti tatapan si kembar yang menjulingkan kedua bola matanya, poinku turun lagi sampai mencapai 55.. Dalam hati kuharap, semoga dia tidak lagi bertindakbodoh sampai nilaiku benar-benar mencapai 0,5 terhadap si dua bersaudara tersebut!

Benar saja,setelah para penumpang yang lain turun, menyisakan 3 orang dibelakang, aku tentunya dan dua orang aneh itu, si lelaki pertama yang kulihat tersenyum sendiri dengan mata menerwang, diikuti oleh si kuning yang senyum senyum kepada para calon penumpang yang disoraki si supir angkot untuk naik, tidak lupa beberapa pujian, seperti "Kosong, neng geulis.." atau " sok naek weh geulis, kasep, dan bla bla bla"

Yang pastinya, si para penumpang wanita itu tidak jadi naik setelah si kuning melempar senyum aneh kepada mereka yang diartikan oleh saraf diotak mereka sebagai "Ada orang gila yang tersenyumpadaku!"
jantungku berdebar cepat, bukan bukan karena aku menyukai mereka berdua, rakus sekali aku. Aku tidak menyukai keduanya, mereka aneh! Diam-diam aku bersukur, didepan sudah kulihat rumahku. Dengan langkah cepat, nyaris berlari, aku tak peduli lagi terlihat memlaukan didepan kedua tampan bersaudara itu,toh mereka juga bertindak aneh dihadapanku, setelah kubayar si supir dengan dua lembar uang ribuan, kulihat si kembar tepatnya si kuning, tersenyum aneh, aneh bukan ramah atau bersahabat kearahku diikuti tawa geli dari saudaranya yang tak kalah aneh dengan menopang dagu kecilnya seperti seorang wanita yang sedang menggunakan taktik memohon "puppy eyes"
di rumah aku sadar, tak peduli wajahku sedekil apapun, asal aku masih bisa dianggap waras!

NB: aku melihat mereka berdua tertwa, tepatnya menertawakanku! Kenapa aku bisa tahu?Aku bukan dukun , aku melihat si kuning melihatku aneh sambil tertawa lepas! Dua orang gila, mengerikan, tertawa tanpa sebab, tersenyum dalam hening, memakai jaket dalam keadaan panas setengah gosong, menggerak-gerakan hidung seolah hidung mereka tidak bertulang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar